Jumat, Maret 19, 2010

Nasi Goyeng

Hari ini minggu 28 Feb aku sempet ngobrol dengan keponakan yang katanya sdg makan "nasi goyeng", jadi teringat cerita ini:

Seorang cedal yang susah mengatakan "R", masuk ke sebuah warung nasi goreng setelah

menerima gaji pertamanya.
"Pak nasi goyeng pedas satu piring!" katanya dengan mantap
"Nggak ada mas"
"Lha itu teltulis di tenda!!"
"Itu nasi goreng!, sana pulang dulu dan belajar bilang nasi gorrreng!"
3 hari 3 malam, yang keluar dari mulutnya hanya "nasi goyeng, nasi goyeng, nasi goyeng,
...." dan setelang seminggu berlatih, akhirnya :
"nasi gorrrrrreng" kemlbalilah dia ke warung tsb.
"Pak nasi gorrrrrreng pedas satu piring!" katanya dengan mantap
"Ya, bentar mas, minumnya apa?"
"Es jeyuk"

DOA UNTUK ANAK-ANAKKU

(Dari Douglas Mac Arthur dalam Andrie Wongso)

Tuhan…....
Bentuklah putra dan putriku menjadi manusia yang cukup kuat untuk mengetahui kelemahannya. Dan, berani menghadapi dirinya sendiri saat dalam ketakutan.
Manusia yang bangga dan tabah dalam kekalahan.
Tetap Jujur dan rendah hati dalam kemenangan.
Bentuklah putra dan putriku menjadi manusia yang berhasrat mewujudkan cita-citanya dan tidak hanya tenggelam dalam angan-angannya saja.
Anak-anak yang sadar bahwa mengenal Engkau dan dirinya sendiri adalah landasan segala ilmu pengetahuan.

Tuhanku...

Aku mohon, janganlah pimpin putra dan putriku di jalan yang mudah dan lunak. Namun, tuntunlah dia di jalan yang penuh hambatan dan godaan, kesulitan dan tantangan.
Biarkan putra dan putriku belajar untuk tetap berdiri di tengah badai dan senantiasa belajar untuk mengasihi mereka yang tidak berdaya.
Ajarilah mereka berhati tulus dan bercita-cita tinggi, sanggup memimpin dirinya sendiri, sebelum mempunyai kesempatan untuk memimpin orang lain.

Berikanlah aku anak-anak yang mengerti makna tawa ceria tanpa melupakan makna tangis duka.
Anak-anak yang berhasrat untuk menggapai masa depan yang cerah
namun tak pernah melupakan masa lampau.

Dan, setelah semua menjadi miliknya...

Berikan mereka cukup rasa humor sehingga ia dapat bersikap sungguh-sungguh
namun tetap mampu menikmati hidupnya.

Tuhanku...

Berilah mereka kerendahan hati...
Agar mereka ingat akan kesederhanaan dan keagungan yang hakiki...
Pada sumber kearifan, kelemahlembutan, dan kekuatan yang sempurna...

Dan, pada akhirnya bila semua itu terwujud, aku papanya, dengan berani berkata "hidupku tidaklah sia-sia"